Mendekatlah kau langkah kecil
aku melihat wajahmu
kau sembunyikannya di balik rumpun bambu
aku melihatmu
melihatmu tangan kecil
kau tampakkannya tegar menyibak rumpun bambu.
Langkah-langkah kecil terus berjalan menyibak wajah kematian menginginkan kebahagiaan kecil dari sisa kasih sayang yang diberikan matahari kepada pagi.
Kemarilah dadaku kuat menyangga bebanmu
aku melihat tubuhmu
di balik rumpun bambu
Kemarilah sayangku ijinkanku memeluk tubuh Tuhan di tubuhmu.
Yogyakarta, 20 April 2010
-Janu W-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar