Biarkan Hati Yang Bicara

Saat kata tak mampu lagi berkata biarkan hati yang bicara
aksara itu
aku mengejanya
kalimat itu pilihannya.

Tak ada sesaji persembahan
hilang bernyanyi burung pagi
pergi berganti desing besi di kota ini.

O, debu
telah kau curi temaram dari balik malamku
sudah kau usir pergi rembulan dari balik awan itu
dan kini sepanjang hari kau sesaki hatiku.


Lihatlah, sisa keindahan itu tak terceritakan lagi.


Bekasi, 13 April 2010
-Janu W-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar