Blog ini adalah penanda pengembaraan. Pengembaraan kata-kata yang darinya bisa dibaca pesan dan barangkali makna. Sekedar menyumbang kembalikan dunia pada pesonanya. Pesona atas makna. Sebuah pengembaraan dan pemaknaannya. Teruntuk siapa saja yang membutuhkannya. - Janu Wijayanto -
Bingung (Lagu Manusia 5)
Wahai sang pelipat pagi
di kakimu aku bersimpuh
luruh
gaduh.
Angin dan badai itu mengoyakku
anak jaman yang datang meneguk api merdeka
telah dibawanya bangsa ini menyusuri tepian jaman warisan kebingungan.
Kemana larinya pengobar cita-cita
sebab disini mataku hanya bertemu wajah-wajah sayu
terik kesulitan telah melukis wajah-wajah tropis yang legam tanpa cahaya.
Dimana tersimpan pulau harapan
sebab telah lama kami tak tahu seperti apa manisnya keadilan dan kesejahteraan
roda-roda pedati ikut membawa pergi angin
meninggalkan bekas terik yang memanggang harapan kehidupan.
Tanah airku telah menjadi batu
tak dapat disini tumbuh subur mimpiku
tak dapat saat ini tumbuh subur harapanku.
O, lagu manusia
kutemukan sajakku dalam bingungku.
O, lagu manusia
kuciumi waktuku yang hilang bingung itu
meratap dan merayap dalam jejak yang ternyata kosong.
Bekasi, 30 Mei 2010
-Janu W-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar