Rindu Hujan

Kunanti hujan turun
berkata debu kepada awan
berkicau burung pagi tinggalkan dahan
dan kulihat begitu banyak siang ini tikus-tikus mati di tepian sawah.

Tidakkah hari akan segera turun hujan
tidakkah matahari memerintahkan awan untuk beranak hujan
bukankah hari depan milik pengharapan
dan aku mengharapkanmu wahai hujan.

kususuri jalanan kecil diantara serpihan barang-barang tua
sajakku teronggok di ujung jalan
disana kulihat para pemuda berbondong bondong demonstrasi
bercteriak-teriak dalam mimpi rongsokan kekuasaan.

duhai pelangi
dari penunggangmu kami dilahirkan
di pulau ini dia adalah ibu suci dari kami semua
tidakkah kau rindukan kami
O hujan
bawalah serta dia bersamamu
kami menantimu
kami merindumu.


Depok, 25 September 2011
(Diperbarui 2019)


Janu Wijayanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar