Di kampung para penipu
ayo kita serbu
Tancapkan tumbak karyamu usaplah darahnya dengan kelembutanmu
sebab hari kian kering
cita-cita negara telah tergiling.
Di kampung para penipu
ayo kita buru
Hunus keris-keris sajakmu
tusukkan ke hati mereka yang tlah mati
sebab malam kian kelam
hutang terus dikenyam.
Negri korupsi
hidup rakyatnya
menanti mati.
Jakarta, 8 Mei 2010
-Janu W-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar