Absurd

Aku melihat manusia-manusia bisu bercakap
manusia-manusia tuli mengangguk
menyetujui kedipan mata temannya yang jauh dari luar dunianya
mimpi masa depan yg menakuti
manusia-manusia bisu itu menyebutnya telepati.

...aaarrrgh..mimpi sampah!
sudah!!
Sudah!!
siapakah kau yang mencelupkanku tubuhku pada resah
wahai Maharaja
jangan taburi aku dengan pasir gelisahmu.

Kembali aku melihat lagi manusia-manusia bisu bercakap dan tertawa
mereka menguasai dunia diantara onggokan perkakas kemajuan yang telah menjadi Dewa
mimpi masa depan yg menakuti
Sudah!
Wahai Maharaja
Kau ada dimana.

Terlihat lagi olehku manusia-manusia itu telah berdiri mengelilingiku diatas batu hitam.

O, debur ombak
O, alam semesta yang memiliki jiwa

Lihatlah disana
mereka telah menyusun pasukannya
pasukan hakim pemmbawa palu yang terus mendekat dan tertunduk meratap.

Aku hendak berlari dari batu hitam/
aku hendak pergi
tetapi batu itu menyerapku
menundukkanku lesu
dengarlah sekelilingmu!!
manusia-manusia bisu itu menyuruhku bicara.

Aku masih terus melihat manusia-manusia bisu bercakap dan tertawa
aku masih menyaksikan manusia-manusia bisu mengangguk menyetujui kedipan mata
aku masih menyaksikan teman-temannya yang jauh datang dari luar dunianya
mereka terus bercakap dan tertawa
disini diantara kita.

Ingin aku segera berlari
tetapi tangan-tangannya memegangi sepatuku
tertunduk lesu aku menghadapi muka batu hitam
dan disana mimpiku telah tertanggal.

Manado, 2 Juli 2010

-Janu W-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar