Blog ini adalah penanda pengembaraan. Pengembaraan kata-kata yang darinya bisa dibaca pesan dan barangkali makna. Sekedar menyumbang kembalikan dunia pada pesonanya. Pesona atas makna. Sebuah pengembaraan dan pemaknaannya. Teruntuk siapa saja yang membutuhkannya. - Janu Wijayanto -
Selamat Sarapan Pagi Tuan Presiden
Pagi ini aku harus pergi meninggalkan rumahku
di kepalaku terlukis istri dan anakku meminta sesuap nasi untuk makan sore nanti
tak ada lauk anakku
sayur dari pekarangan itu sudah rejeki.
Selamat Sarapan Pagi Tuan Presiden
Engkau begitu santun mengagumkan
Takkan berani wajah kami menatapnya
Tak bisa membayangkan isi meja makanmu yang dijaga.
Buat apa kami ada
toh di hadapanmu kami hanya menjadi angka.
Sulawesi, 5 Juli 2010
-Janu W-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar