Terkutuk bunyi sunyi itu/
kupandangi wajah batu diantara reruntuhan/
kucari puisiku di dalamnya/
sayang sekali/
tidak ada/.
Raja../
kami berseru dibalik reruntuhanmu/
kami hidup diantara pemberontakan dan rencanamu/.
Raja../
Biar kulempar buah pemberontakan kembali ke dalam surgamu/
akulah manusiamu yang pembangkang/
akulah rohmu yang akan kauminta kembali kedalam tubuhmu.
Bekasi, 03 Desember 2010
Janu W
Tidak ada komentar:
Posting Komentar