Tidakkah kau melihat begitu terangnya wajah rembulan kali ini
tentu saja bukan kita sendiri yang melihatnya
Sebelum selimut melipat dinginnya gerimis malam ini
aku ingin berkisah kepadamu
kisah tentang air angin api dan tanah
juga tentang cahaya dari Sang Pencipta
tentang manusia.
Namun sebelum aku memulai cerita,
aku hanya terduduk di kursi malas semalas tubuhhku yang enggan menjelma menjadi manusia,
aku benar-benar hanya binatang ciptaan Mu Tuhan.
Terima kasih tlah Kau utus manusia-manusia agung menyelamatkan tugas anak-anak jamannya.
Jakarta, 2011
(Diperbarui 2019)
-Janu Wijayanto-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar