Cerita Para Peminum Malam

Kau biarkan aku meregangi malam ini dalam kendali penjelajahan asing yang bukan duniaku. Terdiam...aku sempat terdiam. Lama aku memandangi keindahan itu pada ujung malam. Kau melatiku tetapi bukan lembayung senjaku. Kau menebari wewangianmu padaku. Merajuk padaku seakan kau paling tahu mauku, menarik mukaku kedalam putikmu. O, melatiku ..

Lihatlah sungai-sungai di bawah kita telah tertidur. Tidak ada cerita lain saat ini. Ah, putikku.. aku bersamamu. Bergulat bersama waktu. Mentari hadir sebentar lagi. Kau semakin tenggelam, kau semakin mendendam, menerkam, dan malam kian temaram sinar pagi, lihatlah ia mulai melukisi wajahmu yang tersenyum bahagia kepadaku.


Jakarta, 24 Desember 2010
Janu W

Tidak ada komentar:

Posting Komentar